Dalam
hidup ini tidak semua perasaan memiliki kategori. Tidak semua perasaan
bisa dinamakan bahagia, sedih, bimbang atau semacamnya. Ada sebuah
perasaan yang tidak memiliki nama pasti, tapi efeknya bisa membuat kita
kacau seharian. Sebuah perasaan seperti halnya kita sedang kehilangan
sesuatu, tapi kita pun tidak benar-benar mengetahui apa yang
sebenarnya hilang. Sebuah perasaan seperti kebosanan akut atau mungkin
ingin menghilang saja dari peredaran. Sebuah perasaan seperti
ketidakseimbangan, tapi ini apa? Semua terasa berbeda, dan ini bukanlah
kita yang sebenarnya.
Beberapa orang mungkin menyebut perasaan ini
sebagai kekosongan hati. Dan sebagian yang lainnya entah menamakan apa.
Tapi jika hal ini terjadi, tentunya benar-benar bisa menganggu seluruh
aktivitas kita bukan? Semua terasa membosankan, terasa ada yang salah,
terasa ada yang beda. Ingin memperbaikinya pun, sering kali kita tidak
mengetahui apa penyebabnya. Nah, tanpa harus benar-benar mengetahui
penyebab kekosongan hati ini, sebenarnya apa yang harus kita lakukan
ketika hal ini terjadi?
1. Berbagi cerita dengan orang yang benar-benar kita percaya
Ketika
kekosongan hati mulai melanda, mungkin salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan menceritakan beberapa hal kepada orang yang
benar-benar kita percaya. Karena tidak semua hal bisa kita simpan dan
tanggung sendiri, loh! Kemandirian untuk mengatasi berbagai hal memang
bagus, tetapi kita juga harus mengetahui kapan masanya harus berbagi.
Mungkin selama ini kita sudah terlalu banyak bungkam dan merasa semua
bisa diatasi sendiri. Ungkapkan! Sampaikan! Hati dan pikiran tentunya
juga butuh penyegaran.
2. Jika beberapa hal rasanya tidak mungkin dibagikan, menulislah!
Tidak
semua orang memiliki kenyamanan untuk selalu mengungkapkan. Atau
sebagian orang sudah merasa bosan karena terlalu sering untuk
mengungkapkan. Oleh karena itu, jika berbagi cerita sudah terasa
menjemukan maka menulis bisa menjadi salah satu alternatif untuk
mengatasi kekosongan. Akan tetapi, menulis apa? Apapun! Tulislah semua
hal apa pun yang ingin kita tuliskan. Semua unek-unek, kegelisahan,
perasaan senang, bosan, atau apapun. Dengan begitu, perasaan tenang akan
semakin kita rasakan, karena seluruh beban kognitif sudah kita
ungkapkan melalui tulisan.
3. Kadar sosialisasi kamu mungkin perlu dipertanyakan (?)
Istirahat
di dalam kamar memang paling jago dalam soal kenyamanan. Tetapi jika
terlalu sering menyendiri maka hati dan pikiran juga bisa karatan,
loh.
So, segera keluar untuk
hang-out bersama keluarga, sahabat atau pacar. Mungkin dengan hal ini, rasa kosong di hati kamu bisa sedikit demi sedikit terobati.
Akan
tetapi, banyak bersosialisasi tidak selalu bisa menjadi obat untuk
kekosongan hati tentunya. Jika kadar tersebut berlebihan, justru bisa
memperparah kekosongan hati kamu. Karena sebagai manusia, kamu tidak
hanya berperan sebagai makhluk sosial. Kamu pun harus bisa memenuhi
hak-hak kamu sebagai makhluk individu, yang memerlukan kesendirian
sebagai bahan kontemplasi atau sejenisnya.
4. Menambah wawasan dengan membaca buku
Apa
hubungannya kekosongan hati dengan membaca buku yah? Tentu ada!
Terkadang kekosongan hati melanda ketika kita terlalu banyak diam, atau
justru terlalu banyak berinteraksi. Akan lebih baik jika kita
menyeimbangkan hal tersebut dengan menambah wawasan, yaitu dengan
membaca. Karena dengan membaca, pikiran kita tidak hanya menari-nari
dengan seluruh rutinitas kita yang mungkin sudah sangat membosankan.
Dengan membaca, pikiran dan hati kita akan terbawa dengan berbagai hal
yang ada di dalam buku. Ide-ide dan wawasan baru pun akan bertambah.
Kita tak ubahnya sedang berdialog dengan seseorang yang akan selalu
memberi pandangan baru yang begitu menyegarkan.
5. Yuk, berbagi! Yuk, sedekah!
Rasa
empati dengan orang-orang sekitar memang bisa menjadi cara ampuh ketika
hati sedang dilanda kekosongan. Hal itu sudah banyak dibuktikan oleh
orang lain
loh. Coba sesekali datang ke panti asuhan, beberapa
bungkus mainan pun tak ayal bisa membuat seluruh anak-anak senang. Atau,
coba bawa beberapa bungkus makanan, lalu berikan pada orang-orang
sekitar yang kamu rasa benar-benar membutuhkan. Raut wajah bahagia dan
senyum mereka, dijamin bisa jadi obat ketika hati kamu sudah mulai
perlahan hambar, kosong!
6. Jangan terlalu keras dengan diri kamu, ya
Hati
yang kosong juga bisa dikarenakan terlalu perfeksionisnya diri kamu.
Berusaha lebih baik memang itu penting, tapi memberi rasa nyaman dan
ketenangan pada diri juga tidak kalah penting. Pencapaian-pencapaian
yang belum tercapai tidak seharusnya membebani kamu, dan membuat hati
kamu selalu terperosok pada kekecewaan. Terus-menerus dipikirkan dan
dapat berubah menjadi kekosongan. Kamu harus ingat, seberapapun kamu
merasa hebat, ungkapan
nobody’s perfect juga harus menjadi pegangan yang kuat.
7. Meski nobody s perfect, tapi kamu harus selalu punya target!
Hidup
sudah bukan rahasia lagi begitu memerlukan keseimbangan. Ketika semua
berjalan dengan begitu mulus dan apa adanya, maka kekosongan hati bisa
saja selanjutnya melanda. Tubuh dan hati kamu sudah terlalu dingin. Kamu
mungkin perlu dipanaskan dengan beberapa target yang sengaja harus kamu
buat. Oleh karena itu, panaskan adrenalin kamu untuk mencapai hal-hal
yang baru. Buat beberapa rencana tentang apa yang ingin kamu wujudkan
dalam jangka waktu tertentu. Jika hal ini sudah kamu buat, kekosongan
hati pun akan sedikit demi sedikit meredup.
8. Tuhan, Engkau di mana?
Mungkin pertanyaan di atas terlihat salah. Yang benar adalah “
Kamu di mana wahai hamba-Ku?”
Seluruh ragam kehidupan telah begitu sibuk kita jejali. Terkadang kita
sering melupakan bahwa kita adalah makhluk spiritual yang begitu
membutuhkan Tuhan. Kita lupa bahwa di dalam rahim pernah bersumpah untuk
selalu mengikatkan diri dengan-Nya. Tak ayal, ketika kita sudah
berjalan terlampau jauh meninggalkan-Nya, kekosongan hati pun begitu
deras menghujani kita. Nah, sudah tahu kan apa yang selanjutnya harus
kita lakukan?
Semoga beberapa cara di atas bisa menjadi alternatif untuk mengobati kekosongan hati kamu ya.
Stay positive!
0 Comments